Faktor Geologis Adalah

Harapan akan mendapatkan laba

Mayoritas produsen atau penjual biasanya akan berupaya meningkatkan produksi dan memperluas pemasaran apabila jumlah permintaan dari konsumen besar. Ia meningkatkan jumlah produksi dan mengembangkan usahanya untuk memperoleh

alias keuntungan yang besar.

Berikut contoh kasus faktor penawaran berupa ekspektasi produsen:

Saat pandemi Covid-19 mulai terjadi, peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap masker medis maupun masker kain sudah bisa diprediksi oleh produsen barang tersebut. Karena itu, sekalipun masker sempat langka, tidak lama kemudian pasar segera dibanjiri dengan beragam merek dan model masker medis maupun masker kain. Beberapa bulan setelah pandemi mulai terjadi, masker jadi barang yang semakin mudah ditemukan oleh pembeli dengan pilihan sangat bervariasi.

Ekspektasi Inflasi

Ekspektasi masyarakat terhadap inflasi di masa depan juga dapat menjadi penyebab inflasi itu sendiri. Jika masyarakat dan pelaku usaha memperkirakan akan terjadi inflasi tinggi di masa depan, mereka cenderung mengambil tindakan yang justru dapat memicu inflasi, seperti:

Fenomena ini sering disebut sebagai inflasi yang memenuhi diri sendiri (self-fulfilling prophecy), di mana ekspektasi inflasi justru mendorong terjadinya inflasi aktual.

Likuiditas aset membutuhkan perhitungan matriks yang disebut turnover. Secara umum turnover saham adalah salah satu aspek dari likuiditas yang akan diperjualbelikan.

Dalam tingkat likuiditas, semakin tinggi levelnya maka akan semakin mudah bagi investor untuk menjual kembali aset tersebut. Sebetulnya apa itu turnover saham yang biasa pula disebut dengan share turnover dan bagaimana penjelasannya?

Mengapa Volatilitas Penting?

Volatilitas adalah faktor penting yang memerlukan perhatian dalam investasi karena beberapa alasan. Pertama, tingkat volatilitas adalah salah satu indikator yang menunjukkan tingkat risiko dari sebuah instrumen investasi. Volatilitas tinggi menandakan kemungkinan fluktuasi harga yang besar dalam jangka waktu singkat, sehingga investor harus dapat bersiap dengan risiko ini.

Kedua, volatilitas memengaruhi strategi investasi karena toleransi risiko yang berbeda cenderung memiliki pendekatan yang berbeda terhadap aset dengan tingkat volatilitas yang berbeda pula. Mereka yang agresif mungkin lebih tertarik pada aset dengan volatilitas tinggi karena potensi keuntungan yang lebih besar, sementara investor konservatif mungkin lebih memilih aset dengan volatilitas rendah untuk mengurangi risiko.

Terakhir, volatilitas juga membawa peluang bagi investor yang mampu menganalisis dan memanfaatkannya dengan bijak. Sebagai contoh, mereka dapat membeli aset ketika harga turun karena volatilitas tinggi dan menjualnya ketika harga naik, menciptakan potensi keuntungan yang signifikan. Oleh karena itu, memahami dan mengelola volatilitas adalah langkah penting dalam merencanakan strategi investasi yang sukses.

Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Contohnya

Mengutip dari Modul PJJ Mata Pelajaran IPS Semester Genap Kelas 7 (2021) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya ada tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan. Tujuh faktor itu bisa membuat permintaan barang/jasa meningkat atau menurun.

Tujuh faktor yang mempengaruhi permintaan beserta penjelasan dan contohnya bisa dicermati di bawah ini.

Pendapatan masyarakat

Pendapatan rata-rata setiap orang dalam masyarakat akan mempengaruhi jumlah permintaan barang dan jasa. Apabila pendapatan rata-rata masyarakat naik maka minat masyarakat untuk membeli barang dan jasa akan bertambah. Jika pendapatan masyarakat turun, permintaan barang dan jasa juga menjadi rendah.

Contoh kasus yang menggambarkan faktor permintaan berupa perubahan pendapatan masyarakat bisa disimak berikut:

Ketika pandemi Covid-19 terjadi, sebagian sektor ekonomi menurun kinerjanya. Dampak dari itu adalah banyak orang kehilangan pekerjaan. Pendapatan sebagian masyarakat lantas merosot ke tingkat rendah. Akibatnya, angka permintaan banyak jenis barang/jasa pun menurun, sehingga jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan saat situasi sebelum pandemi.

Faktor yang mempengaruhi permintaan berikutnya adalah selera masyarakat. Selera konsumen yang selalu berubah sangat berpengaruh terhadap permintaan. Tumbuhnya selera baru di masyarakat terhadap suatu barang/jasa biasanya akan segera diikuti dengan peningkatan angka permintaan barang/jasa itu di

Namun, selera masyarakat ini kental hubungannya dengan tren perubahan sosial. Contoh kasus yang menggambarkan faktor penawaran ini yakni:

Pada saat pandemi Covid-19 terdapat perubahan sejumlah selera masyarakat. Salah satunya ialah tumbuhnya kegemaran bercocok tanam tumbuhan hias daripada belanja baju di Mal. Perubahan selera masyarakat ini membuat jumlah permintaan tanaman hias meningkat dan permintaan baju di Mal menurun. Jumlah permintaan tanaman hias yang naik meningkatkan harga tanaman hias. Sementara itu, permintaan pakaian di Mal menurun meski ketersediaannya melimpah dengan harga yang murah.

Contoh lainnya, ketika pandemi Covid-19 terjadi, banyak orang harus bekerja di rumah. Untuk melepas penat karena pada saat pandemi aktivitas bepergian jauh dibatasi, banyak orang memilih berolahraga memakai sepeda. Akibatnya permintaan sepeda mengalami kenaikan karena banyak orang ingin membeli barang tersebut.

Permintaan barang dengan kualitas yang baik meski dengan harga yang sedikit mahal akan tetap tinggi. Sementara itu, untuk barang berkualitas rendah dan mudah rusak, permintaannya akan tetap rendah sekalipun harganya murah.

Berikut contoh kasus faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perbedaan kualitas barang:

Di pasar gadget, produk ponsel Iphone keluaran Apple sudah dikenal memiliki kualitas mumpuni. Karena itu, meski harganya lebih mahal dari merek ponsel lain, banyak konsumen tetap bersedia membeli produk tersebut.

Permintaan suatu barang dan jasa akan turun apabila tersedia alternatif atau bisa digantikan oleh jenis lainnya. Masyarakat dapat beralih pada barang dan jasa alternatif dibanding harus membeli suatu barang dan jasa dengan harga yang mahal. Perubahan harga pada suatu barang/jasa juga bisa memengaruhi permintaan pada barang/jasa komplementernya.

Contoh kasus faktor permintaan ini bisa disimak berikut:

Ketika harga ponsel merek A mengalami kenaikan maka konsumen bisa membeli ponsel merek B yang harganya tidak mengalami kenaikan. Permintaan ponsel merek B akan mengalami kenaikan dan ponsel merek A akan mengalami penurunan.

Contoh lainnya ada pada barang komplementer yang bisa saling memengaruhi, seperti kopi dan gula pasir. Ketika harga kopi naik, permintaan kopi akan turun, yang kemudian diikuti turunnya permintaan gula. Hal ini disebabkan karena konsumsi kopi pada umumnya diiringi dengan gula. Sebaliknya, ketika harga kopi turun, permintaan gula dapat ikut mengalami kenaikan.

Jumlah penduduk bisa sangat berpengaruh ke tingkat permintaan barang/jasa. Jumlah penduduk yang banyak akan meningkatkan permintaan barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah penduduk sedikit maka jumlah permintaan akan rendah.

Berikut contoh faktor yang mempengaruhi permintaan berupa perubahan jumlah penduduk:

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Oleh karena itu, Indonesia juga menjadi pasar potensial bagi produsen dari negara lain. Di kasus perdagangan ponsel, Indonesia tidak hanya menjadi pangsa pasar besar bagi produsen smartphone lokal tetapi juga banyak pabrikan asing. Hal ini terjadi karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak telah membuat angka permintaan ponsel di tanah air menjadi sangat tinggi.

Peningkatan Permintaan (Demand-Pull Inflation)

Salah satu penyebab inflasi adalah ketika permintaan terhadap barang dan jasa meningkat secara signifikan, sementara penawaran atau produksi tidak dapat mengimbangi. Kondisi ini sering disebut sebagai demand-pull inflation. Ketika permintaan melebihi penawaran, harga cenderung naik karena konsumen bersedia membayar lebih untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.

Peningkatan permintaan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

Dalam situasi ini, produsen mungkin tidak dapat meningkatkan produksi dengan cepat untuk memenuhi lonjakan permintaan, sehingga harga-harga cenderung naik.

Rumus dan Contoh Menghitung Turnover Saham

Untuk mengetahui turnover saham adalah valid atau tidak dengan rumus tertentu. Matriks dapat dilihat hasilnya dengan menggunakan rumus ini.

Share Turnover Saham = Jumlah saham yang diperdagangkan / jumlah total saham yang dikeluarkan sebuah perusahaan

Baik jumlah saham yang diperdagangkan dan total saham yang telah rilis dalam hitungan periode atau waktu tertentu.

Apabila kurun waktunya dalam satu periode ada bermacam-macam, perlu menghitung rata-ratanya terlebih dahulu karena akan mempengaruhi turnover saham.

Setelah mengetahui reratanya baru dihitung dengan rumus yang ada. Begitu pula dengan total saham yang telah dirilis perusahaan. Jika ada penambahan atau pengurangan, perhitungan harus menambah atau menguranginya dahulu.

Perhitungan ini untuk untuk mengevaluasi aset seberapa tinggi tingkat likuiditas aset dari perusahaan tersebut.

Harga Faktor Produksi

Harga faktor produksi merupakan bagian dari biaya produksi. Aspek ini m

eperti upah tenaga kerja atau harga bahan baku.

Harga faktor produksi dapat memengaruhi biaya produksi. Oleh karena itu, hal tersebut memengaruhi sejauh mana produsen bersedia menawarkan barang atau jasa.

Contoh kasus faktor yang mempengaruhi penawaran berupa harga faktor produksi yakni:

Jika upah tenaga kerja naik, biaya produksi produk elektronik juga naik, yang dapat mengurangi jumlah produk yang ditawarkan ke pasar.

memungkinkan produsen buat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak, cepat, dan berkualitas dengan biaya produksi rendah. Apabila jumlah permintaan konsumen banyak, pemakaian teknologi tinggi itu memungkinkan produsen menjual barang yang berkualitas dengan jumlah banyak dan berharga murah.

Berikut contoh kasus terkait faktor teknologi yang dapat memengaruhi penawaran:

Hingga era 1990-an, proses pengetikan masih memakai mesin tik manual. Mesin cetak juga masih memakai teknologi sederhana. Namun, ketika memasuki tahun 2000-an hingga sekarang, hampir semua proses pengetikan di Indonesia memakai teknologi komputer yang dari hari ke hari semakin canggih. Demikian pula mesin cetak, teknologinya semakin maju, sehingga pencetakan tulisan ke kertas semakin mudah dan cepat, efisien, sekaligus menghasilkan barang dengan kualitas lebih bagus. Kehadiran teknologi tinggi di industri percetakan membuat produksi buku semakin mudah, cepat dan menghasilkan kualitas tinggi. Perkembangan itu lantas meningkatkan angka penawaran buku di pasar.

Pentingnya Matriks

Sebegitu pentingkah matriks dalam dunia saham? Iya, karena turnover saham adalah matriks yang penting bagi trader, investor dan perusahaan. Jika matriks saham tidak likuid maka investor akan kesulitan dalam membeli atau menjualnya kembali.

Ujungnya, aset tidak ini tidak laku sehingga tidak ada dana masuk dan menimbulkan kerugian perusahaan.

Apa Pengaruh Turnover Saham?

Turnover saham dengan matriks ini secara umum berpengaruh bagi investor, trader dan perusahaan. Secara lengkap bisa cek berikut ini.

Investor akan mengamati mengamati pergerakan sesuai harga yang diinginkan. Semakin harga turun, investor akan semakin merugi karena aset tidak terjual dengan harga maksimal.

Bagi trader sendiri, saat membeli saham perusahaan mengharapkan harga jual tinggi guna memperoleh profit lebih baik lagi. Jika menghitung matriks likuiditas tinggi maka keuntungan dapat diperoleh lebih banyak lagi tapi bisa pula kerugian yang didapatkan juga tinggi.

Pengaruh untuk perusahaan adalah jika turnover rendah maka tidak ada peminat yang membeli saham tersebut. Tidak ada yang berminat dengan rilis saham bisa berarti harga yang terlalu tinggi.

Efeknya saham perusahaan tersebut di kemudian hari tidak memiliki pangsa pasar yang bagus saat menjual saham baru lagi. Untuk mengatasinya perusahaan dapat memperbaiki kinerja persuahaan sehingga dapat meningkatkan matriks likuiditas aset perusahaan.

Tidak ada standar tertentu untuk melihat baik buruknya sebuah matriks dalam perhitungan turnover saham. Namun, berbagai indikator atau faktor yang mempengaruhinya dapat melihat sejauh mana saham bisa bergerak naik atau turun dalam periode tertentu.

Rumus turnover saham adalah jumlah saham pada periode tertentu dibagi dengan jumlah total saham yang rilis pada periode tertentu juga. Hasilnya berupa matriks yang dapat dijadikan indikator seberapa tingkat likuiditas tapi tidak bisa jadi patokan baik buruknya perusahaan.